Sabtu, 04 Mei 2013

“I AM PRESIDENT” – pontianak.tribunnews.com

PONTIANAK, TRIBUN – raut bahagia terpancar dari wajah Aditya Pradewo dan Yandi yang terpilih menjadi pemenang acara Reality akademi TV Show “I AM PRESIDENT” yang di gelar di aula lembaga penelitian (lemlit) Universitas Tanjungpura (Untan). Dua pemenang ini nantinya akan mewakili Kalbar untuk bersaing dengan peserta audisi yang terpilih di jakarta dan berbagai kota lainya. Aditya Pradewo (23) yang menyisihkan sejumlah peserta lain dari Kalbar mengaku bahagia karena mendapat kesempatan mengikuti ajang selanjutnya yang akan di gelar di jakarta. “senang dan tegang, sekarang saya merasa mempunyai beban tanggung jawab karena membawa nama Kalbar,” Ujar anak pertama dari tiga bersaudara yang lahir pada 2 november 1989. Reality Akademi TV Show yang di ikuti sekitar 1.000 peserta di berbagai kota di indonesia yang akan memperebutan uang tunai RP. 1 Miliar. Mahasiswa yang meraih predikat koko Kalbar 2012 ini mengaku berbekal kelebihan dengan menguasai beberapa bahasa yaitu bahasa indonesia, inggris, dan mandarin merupakan sebuah keberuntungan. Ia juga pernah menjadi duta lingkungan hidup 2012 ini tidak merasa beban ketika harus berkomunikasi bahasa asing. Apalagi nantinya 10 peserta yang terpilih akan mengikuti study tour ke negara maju yaitu China, Uni Emirat Arab, dan negara maju lainnya setelah mengikuti grand final yang akan di gelar di balai sarbini mendatang. Duta Anti narkoba Kota Pontianak 2012 mengatakan menang kalah merupakan sebuah simbolis. Dalam ajang “I AM PRESIDENT” yang progam yang di cetus direktur utama I AM PRESIDENT, Dr. Muhammad Asmi dengan tema kepemimpinan ini, ia berharap bertemu teman yang mempunya visi dan misi yang sama. Pemenang lainnya, yandi mengatakan apresiasinya terhadap program TV Show yang di garap oleh PT. CMG Global yang dicetus Dr. M. Asmi sebagai program director yang berawal saat Asmi mengamati kepekaan sosial para pemimpin yang mau mendengarkan dan mengambil tindakan dalam menangani masalah mendasar warganya seperti seperti beban kehidupan yang di rasakan warga miskin. Ia mengatakan dengan adanya kegiatan seperti ini masyarakat akan lebih termotivasi menambah khazanah diri. “luar biasa, saya kaget, saya datang untuk menyaksikan aditya, dan mencoba ikut. Saya emang tidak mempersiapkan segala sesuatunya untuk ini yang saya sampaikan segala yang bersifat umum, ini petunjuk dari yang diatas sehingga di permudah melangkah kesini dan menjadikan semuanya indah pada aktunya, “ungkapnya setelah menjalani syuting program TV. Icon yang telah Yandi angkat menggunakan pendekatan budaya karena ia menganggap budaya adalah karakter suatu bangsa. Alumni yayasan kristen Ibu dan anak yang bekerja di sebuah perusahaan swasta serta merupakan konsultan di enam perusahaan mengaku tidak menyangka dirinya di tetapkan menjadi pemenang. “ saya kaget, tema yang saya bawakan berbicara karakter bangsa dan bicara bagaimana kita bagian indonesia, dan miniatur indonesia ada dalam diri kita, “ ujar pria kelahiran 16 agustus 1981 ini. Lantaran ia bergerak di bidang outsourching sebagai konsultan management tentu saja tidak ada kesulitan yang berarti baginya berpidato di depan publik , meskipun ia lakukan secara dadakan. “saya tidak pernah mengatakan negara ini bermasalah. Saya selalu mengatakan negara ini adalah miniaturnya surga di dunia, kecuali kita tidak mampu menjadikanya menjadi lebih baik. Kita yang harus berubah untuk mengubahnya kita harus membangun suatu karakter dan suatu karakter dapat di bangun dengan kita memahami budaya, adat dan jati diri kita sebagai bangsa,” ujarnya kepada tribun. Pemimpin redaksi (pimpred), Dody Muhammad Zuhdi mengatakan pontianak merupakan kota kedua belas yang di kunjungi CMG Global dalam mencari dua pemenang “I AM PRESIDENT” yang akan mewakili Kalbar ke Jakarta. Juri “I AM PRESIDENT”, Martoyo dan Windhu Putra mengatakan peluang untuk dua pemenang yang mewakili Kalbar tetap terbuka lebar. Hanya saja perlu penguasaan yang lebih spesifik mengenai materi dan perlu persiapan khusus terlebih untuk mengikuti study tour perlu penguasaan bahasa agar mempermudah komunikasi dan pemahapan peserta. (mas) http://changesforhopedrazmy.com/?p=1101

Duta Lingkungan Hidup Pontianak Siap Buka Mata Atas Kondisi Lingkungan

DUTA LINGKUNGAN - Wakil Walikota Pontianak (kedua dari kanan) bersama duta Lingkungan Hidup (kedua dari kiri), Minggu malam (20/5/2012) Aulia Ismaya Fitriyani akhirnya terpilih sebagai Duta Lingkungan Hidup Kota Pontianak setelah menyisihkan sembilan finalis lainnya pada malam Grand Final yang digelar Minggu (20/5) di Taman Budaya Pontianak. Sedangkan Aditya Pradewo terpilih sebagai runner up. Pemilihan Duta Lingkungan Hidup ini dalam rangkaian Pontianak Green Youth Festival yang digelar Komunitas Pontianak Berkebun bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak dan beberapa pihak sponsor. Sepuluh finalis Duta Lingkungan Hidup dengan berbusana daerah menampilkan kemampuannya masing-masing mulai dari menjawab pertanyaan hingga mengkampanyekan tentang pentingnya lingkungan hidup di hadapan undangan yang hadir. Sebelumnya, peserta yang mendaftar dalam pemilihan ini sebanyak 36 orang, namun setelah melalui tahapan seleksi terpilih sepuluh finalis yang terdiri dari 7 orang peserta putra dan 3 orang putri untuk mengikuti Grand Final pemilihan Duta Lingkungan Hidup ini. Wakil Walikota Pontianak, Paryadi mengingatkan kepada para finalis Duta Lingkungan Hidup, tidak hanya sekedar memiliki kemampuan berkampanye tentang lingkungan hidup tetapi harus ada langkah konkrit atau langkah nyata yang bisa diwujudkan oleh para finalis. “Terutama dimulai dari hal yang kecil, dimulai dari diri sendiri dan akhirnya bisa mengajak kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan,” ujar Paryadi. Kendati para finalis mengkampanyekan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dengan mengajak masyarakat menerapkan 3 R (reduce, reuse, recycle), yakni salah satu pemanfaatan sampah dengan mengelolanya menjadi barang-barang yang berguna, namun dia menyayangkan tidak adanya finalis yang mengenakan pakaian maupun aksesoris hasil dari daur ulang. “Dari sekian para finalis, saya lihat tidak ada yang menggunakan pakaian maupun aksesoris hasil dari daur ulang padahal ini sebenarnya bisa menjadi nilai tambah bagi para peserta,” ungkapnya. Menurutnya, sudah ada dua kelurahan di wilayah Kecamatan Pontianak Utara yang mengkampanyekan tentang bagaimana melakukan proses daur ulang dengan memanfaatkan sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat dan bisa digunakan oleh masyarakat. Masyarakat juga diberikan pemahaman tentang pentingnya melakukan pemilahan dan pemisahan sampah sebagai langkah awal 3 R. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Rusdiana mengatakan, Duta Lingkungan Hidup ini nantinya akan menjadi juru kampanye untuk menyampaikan pesan-pesan lingkungan kepada masyarakat. “Mereka adalah corong untuk menyampaikan pesan-pesan pentingnya menjaga lingkungan hidup kepada masyarakat,” pungkasnya.

Memori Masa lalu Pemilihan Duta Pariwisata Tionghoa Kalbar ( Koko Meimei ) 2010